1.08.2012

Ingat Mati

Bagi yang masih hidup perbanyaklah mengingat mati ….. karena …… Pertama, Mengingat mati adalah ibadah yang sangat dianjurkan. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ. Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi).

1.02.2012

Obat Hati Gelisah

Kunjungi Tiga Tempat


      PADA suatu ketika datanglah seseorang kepada Sahabat Rasulullah SAW yang bernama Ibnu Mas’ud r.a meminta nasehat, katanya: ”Wahai Ibnu Mas’ud berilah nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram, jiwaku gelisah dan pikiranku kusut, makan tak enak dan tidur pun tak nyenyak.” Maka Ibnu Mas’ud menasehatinya, katanya: ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu untuk mengunjungi tiga tempat, yaitu ketempat orang yang membaca Al Qur’an, engkau baca Al-Qur’an atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Atau engkau pergi ke majlis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah SWT. Atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau ber-khalwat beribadah kepada Allah SWT, umpamanya di tengah malam buta di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan salat malam, meminta dan memohon kepada Allah SWT ketenangan jiwa, ketentraman fikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobat dengan cara ini , engkau minta kepada Allah agar diber-Nya hati yang lain, sebab hati yang kamu pakai itu bukan lagi hatimu.

12.31.2011

Doa Untuk Segala Penyakit

Terafi Do’a Dengan Air Putih


BETAPA kita kadang risau dengan penyakit yang kita derita. Karena berbagai upaya pengobatan telah dilakukan, mulai dari pengobatan tradisional bahkan sampai yang modern, ternyata belum juga membuahkan kesembuhan dari penyakit yang diderita. Sehingga tidak sedikit yang mungkin karena putus asa, akhirnya menjatuhkan pilihan berobat ke “dukun” , yang tidak saja jauh dari ajaran agama, bahkan secara medis pun tidak bisa dipertanggung jawabkan.